Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Calon Presiden Nomo 01 Jokowi mengatakan ke depan Indonesia ingin sebanyak-banyaknya mengurangi pemakaian energi fosil, sehingga pemakaian biodiesel yang merupakan pemakaian green fuel akan dikerjakan.
"Sudah kita mulai dengan melakukan produk di B20. Ini akan kita teruskan sampai ke B100 sehingga ketergantungan kita pada energi fosil akan semakin dikurangi dari tahun ke tahun," ungkap dia saat debat capres di Hotel Sultan, Minggu (17/2).
Fakta
Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus 2018 telah menandatangani Perpres No 66 Tahun 2018 tentang revisi kedua Perpres No. 61 Tahun 2015 terkait program mandatori biodiesel B20. Mulai 1 September 2018, B20 digunakan baik oleh PSO maupun non-PSO.
Selain itu, dilanjutkan dengan menerbitkan aturan turunan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menteri ESDM menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 41 tahun 2018 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel dalam kerangka pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.
Namun, pada akhir Desember 2018 lalu Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan, ada 11 perusahaan yang melakukan pelanggaran dalam penerapan pencampuran biodiesel 20% dengan solar (B20). Sampai November 2018, pihaknya telah mendapati sembilan perusahaan penyedia biodiesel yang tidak menyetor biodiesel ke badan usaha penyedia BBM.
Adapun untuk mendukung B100 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan penambahan tiga kilang minyak kelapa sawit untuk keperluan pencampuran energi hijau terbarukan (greendiesel).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News