Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kita sering menerima kiriman foto tentang suatu peristiwa, tokoh, atau fenomena yang membuat kita terhenyak takjub, kaget, atau ngeri. Foto-foto seperti itu biasanya disertai keterangan yang menjelaskan apa, di mana, kapan, siapa, atau bagaimana foto itu diambil.
Acap terjadi, lantaran takjub kita buru-buru ingin membagi foto yang kita terima itu kepada teman atau sanak saudara. Maka, tapa pikir panjang, segera kita turut menyabarkan foto tersebut lewat media sosial atau aplikasi percakapan pribadi.
Eh, tak jarang, belakangan baru kita ketahui bahwa foto-foto yang pernah kita bagikan dengan niat baik tersebut ternyata palsu. Atau kalau tidak palsu, keterangannya yang palsu. Keterangan itu tidak menunjukkan informasi sebenarnya seputar foto tersebut.
Di zaman digital ketika hoaks leluasa bertebaran seperti sekarang, kita patut meragukan keaslian sebuah foto: apakah hasil editan atau asli? Kalau foto asli, benarkah keterangan yang menyertainya orisinal juga?
Jadi, sebelum kita meneruskan foto-foto menghebohkan kepada orang lain, ada baiknya kita lacak jejak digital foto tersebut sehingga kita tahu keaslian dan kebenaran keterangan (caption) yang menyertainya.
Setelah itu, kita bisa memutuskan apakah akan tetap menyebarluaskan foto tersebut atau menghentikan penyebarannya di layar kita.
Ada banyak cara untuk menyelidiki apakah sebuah foto asli atau tidak. Kita juga bisa menyelidiki konteks foto tersebut ketika diambil. Nah, salah satu cara yang praktis adalah dengan melacak jejak digitalnya.
Jejak digital di memungkinkan kita tahu kapan saja dan di mana saja foto tersebut pernah tampil di internet. Kalau situs-situs yang memuat foto-foto itu masih ada, kita bisa mengunjunginya dan menggali informasi yang menyertainya.
Tidak perlu menjadi pakar forensik ala serial televisi CSI untuk melakukan pekerjaan "detektif" semacam itu. Dengan peranti yang tepat dan sedikit pengetahuan serta keterbiasaan, Anda pun bisa melakukannay dari layar komputer.
Ingin tahu caranya? Yuk, kita pelajari setahap demi setahap.
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menginstal perkakasnya. Dalam tutorial ini kita akan menggunakan fasilitas tambahan (addons) di browser Chrome.
Berikut ini cara menginstalnya di broser Chrome:
1. Kita unduh addons TinEye untuk Chrome dari alamat internet ini.
2. Dari tampilan yang muncul, klik tombol biru bertuliskan "Add to Chrome"
3. Setelah tombo itu berganti tulisan menjadi "Added to Chrome", berarti addons TinEye telah terpasang di browser Anda dan siap digunakan.
Cara menggunakan:
1. Ketika Anda ingin melacak secara digital sebuah foto, arahkan kursor pada foto itu, klik kanan, lalu pilih "Search Image on TinEye"
2. Tunggu beberapa saat, maka akan terbuka tab baru situs TinEye yang menampilkan daftar foto sesuai yang Anda cari.
3. Dari daftar tautan yang muncul, kita bisa melacak foto yang kita selidiki pernah dipasang di website mana saja dengan keterangan apa? Karena kita ingin melacak jejaknya hingga paling awal, sebaiknya pilih pengurutan berdasarkan waktu terlama (oldest)
4. Nah, dengan mempelajari masing-masing tautan yang muncul tentang foto tersebut, kita bisa menganalisis dan menyimpulkan apakah foto yang saya selidiki tadi termasuk asli atau palsu. Kita juga bisa tahu apakah keterangan yang menyertainya asli atau pelesetan semata.
Meski tidak menggunakan browser Chrome, Anda tetap bisa melakukan pelacakan sederhana ini. Cukup kunjungi situs TinEye (www.tineye.com) lalu unggah foto yang Anda maksud atau alamat situs internet yang langsung menuju foto tersebut (url).
Tertarik mempratikkan? Mudah, kok! Selain mengasyikan, kita tidak mudah terperdaya oleh hoaks foto dari siapa pun dengan tujuan apa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News